Borscht, terutama dalam variasinya yang merah (red borscht), adalah salah satu hidangan yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mengandung kisah panjang yang kaya akan tradisi dan sejarah. Red borscht dikenal sebagai sup khas dari kawasan Eropa Timur, terutama Ukraina, Polandia, Rusia, dan negara-negara sekitarnya. Hidangan ini memiliki rasa yang khas, kaya, dan penuh lapisan yang memadukan asam, manis, gurih, serta sedikit pedas.
Hidangan ini lebih dari sekadar makanan — ia adalah bagian dari identitas budaya yang telah bertahan lebih dari seratus tahun, berkembang melalui sejarah panjang perang, perdagangan, serta perubahan sosial yang terjadi di kawasan Eropa Timur. Red borscht sering kali disajikan pada berbagai acara penting, mulai dari perayaan keluarga hingga acara keagamaan, dan telah menjadi simbol dari masakan rumahan yang hangat dan menyentuh hati.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang asal-usul red borscht, bahan-bahan yang digunakan, serta bagaimana sup merah ini telah bertransformasi dari hidangan rakyat menjadi ikon kuliner internasional. Kami juga akan membahas bagaimana bahan utama seperti bit, yang memberi warna merah cerah pada borscht, menjadi bahan pokok yang sangat dihargai dalam tradisi kuliner Eropa Timur.
1. Apa Itu Red Borscht?
Red borscht adalah sup kental yang terutama terbuat dari bit merah yang dimasak bersama berbagai bahan tambahan seperti kaldu daging, sayuran, dan berbagai bumbu lainnya. Borscht dapat disajikan dengan berbagai variasi, ada yang menggunakan daging sapi, daging babi, atau daging ayam, sementara ada juga versi vegetarian yang hanya mengandalkan sayuran dan kaldu sayuran.
Ciri khas dari red borscht adalah warnanya yang mencolok dan kaya rasa berkat perpaduan antara rasa manis dari bit, asam dari cuka atau lemon, dan kelezatan kaldu yang gurih. Biasanya, red borscht disajikan dengan krim asam di atasnya, yang memberikan kelembutan dan keseimbangan pada rasa sup yang tajam. Banyak orang juga menambahkannya dengan dengan roti gandum hitam atau pierogi sebagai pelengkap.
Borscht tidak hanya terbatas pada satu negara atau budaya tertentu. Variasi dari borscht merah ini dapat ditemukan di seluruh kawasan Eropa Timur, masing-masing dengan sentuhan unik yang menggambarkan tradisi kuliner mereka.
2. Asal Usul Borscht: Dari Ukraina ke Seluruh Dunia
Red borscht memiliki akar yang sangat kuat di Ukraina, yang sering dianggap sebagai tanah kelahiran dari sup ini. Di Ukraina, borscht sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari makanan sehari-hari, dinikmati oleh keluarga petani maupun masyarakat perkotaan. Sementara itu, Rusia dan Polandia juga memiliki klaim mereka sendiri atas hidangan ini, meskipun sejarah mencatat bahwa borscht telah mengalami perjalanan panjang melalui berbagai wilayah Eropa Timur dan memiliki beragam variasi.
Borscht pertama kali disebutkan dalam catatan sejarah pada abad ke-16 di Eropa Timur. Bit, bahan utama dalam red borscht, sudah dikenal oleh masyarakat Romawi kuno sebagai bahan makanan yang memiliki rasa manis dan kandungan gizi tinggi. Pada abad pertengahan, bit digunakan dalam berbagai jenis sup, tetapi yang kemudian berkembang menjadi red borscht yang kita kenal hari ini.
Borscht mulai dikenal di kalangan masyarakat petani Ukraina pada abad ke-17, dan setelah itu menyebar ke Rusia dan Polandia. Pada masa itu, petani akan menanam bit di kebun mereka, yang kemudian menjadi bahan dasar dari banyak hidangan, termasuk borscht. Hidangan ini cukup mudah untuk dibuat dengan bahan-bahan lokal yang tersedia di pasar dan kebun. Maka, borscht menjadi hidangan sehari-hari yang cukup populer, dimasak dalam jumlah banyak untuk memberi makan keluarga besar.
3. Bahan Utama Red Borscht: Bit Sebagai Inti Hidangan
Bahan utama dalam red borscht adalah bit merah, sayuran berwarna merah cerah yang memberikan warna khas pada sup ini. Bit dipilih bukan hanya karena warnanya yang mencolok, tetapi juga karena rasa manis alami yang dimilikinya, yang sangat cocok dipadukan dengan rasa asam dan gurih.
Selain bit, bahan utama lainnya termasuk:
- Kaldu daging (sapi, ayam, atau babi), yang memberikan rasa kaya dan dalam pada sup.
- Sayuran lainnya, seperti wortel, kentang, bawang bombay, dan seledri, yang menambah kedalaman rasa dan tekstur pada borscht.
- Cuka atau air lemon yang memberi rasa asam yang segar, menciptakan keseimbangan rasa dengan manisnya bit.
- Krim asam untuk melengkapi hidangan dan memberikan kelembutan pada rasa.
- Bumbu rempah seperti lada hitam, garam, dan daun bay, yang memberikan lapisan rasa yang lebih kompleks.
4. Cara Membuat Red Borscht Tradisional
Membuat red borscht memang membutuhkan waktu dan perhatian, tetapi hasil akhirnya sangat memuaskan hipgabijambi.com. Berikut adalah cara membuat red borscht tradisional yang kaya rasa:
a. Memasak Kaldu
- Jika menggunakan daging sapi, mulailah dengan merebus potongan daging sapi dalam air mendidih. Rebus selama beberapa jam untuk menghasilkan kaldu yang kaya rasa.
- Saring kaldu untuk memisahkan daging dari kaldu dan sayuran.
b. Menyiapkan Sayuran
- Bit direbus atau dipanggang terlebih dahulu hingga empuk. Setelah itu, kupas kulitnya dan parut kasar.
- Tumis bawang bombay, wortel, dan seledri dalam sedikit minyak hingga harum dan sedikit kecoklatan.
c. Menggabungkan Semua Bahan
- Tambahkan bit yang sudah diparut ke dalam kaldu, bersama dengan sayuran yang sudah ditumis.
- Masukkan kentang yang telah dipotong dadu, dan masak hingga kentang empuk.
- Tambahkan cuka atau air lemon untuk memberikan rasa asam yang menyegarkan, dan bumbui dengan garam, lada hitam, dan daun bay.
- Biarkan sup mendidih hingga semua bahan tercampur rata dan rasa bumbu menyatu.
d. Penyajian
- Sajikan red borscht panas-panas dengan krim asam di atasnya dan roti gandum sebagai pelengkap.
- Untuk variasi, tambahkan potongan daging ayam atau pierogi sebagai pendamping.
5. Red Borscht dalam Budaya Eropa Timur
Di banyak negara Eropa Timur, red borscht tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga bagian dari tradisi budaya yang sangat penting. Di Ukraina, borscht dianggap sebagai hidangan nasional dan sering disajikan pada acara keluarga atau perayaan keagamaan, seperti Natal dan Paskah. Pada acara-acara besar tersebut, borscht selalu disajikan dalam jumlah besar dan dimakan bersama dengan keluarga serta tetangga.
Di Polandia, borscht juga menjadi bagian dari perayaan Natal, di mana sup merah ini biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka sebelum makan malam Natal. Di Rusia, borscht adalah makanan yang hampir selalu ada dalam daftar hidangan rumah, baik untuk perayaan atau makan sehari-hari.
Borscht adalah contoh sempurna dari bagaimana makanan tradisional tidak hanya melayani kebutuhan fisik tetapi juga menjadi ikatan budaya dan sosial yang menghubungkan orang-orang dari generasi ke generasi.
6. Inovasi dan Variasi Red Borscht
Meskipun red borscht memiliki resep dasar yang hampir tidak berubah, seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan dunia kuliner, berbagai inovasi mulai muncul. Misalnya, beberapa variasi modern dari borscht menggunakan bahan-bahan organik atau memasukkan rempah-rempah baru yang lebih eksotis. Borscht kini juga sering disajikan dengan krim asam vegan untuk mereka yang tidak mengonsumsi produk hewani.
Selain itu, beberapa restoran di luar Eropa Timur telah mengadaptasi red borscht dengan menambahkan bahan-bahan seperti keju, daging asap, atau saus pedas, yang memberi cita rasa berbeda namun tetap mempertahankan esensi dari hidangan tradisional ini.
7. Red Borscht, Hidangan yang Menghubungkan Generasi
Red Borscht bukan hanya sekadar sup, melainkan simbol budaya dan kebanggaan bagi banyak orang di Eropa Timur. Dari makanan rakyat yang sederhana hingga menjadi ikon kuliner dunia, borscht tetap dihargai karena rasa yang kaya dan makna sejarahnya. Dengan bit sebagai bahan utama, borscht menggabungkan kelezatan rasa manis, asam, dan gurih dalam satu mangkuk, menjadikannya hidangan yang tak hanya memuaskan perut, tetapi juga menggugah selera.
Setiap suapan red borscht membawa kita kembali ke masa lalu, mengenang bagaimana suatu hidangan bisa bertahan selama berabad-abad dan terus beradaptasi dengan zaman. Red borscht adalah bukti bahwa makanan sederhana bisa menjadi sesuatu yang luar biasa, menghubungkan orang-orang dari berbagai generasi dan latar belakang dengan cita rasa yang tak lekang oleh waktu.